Sis
and Bro pada kesempatan kali ini kami akan menyampaikan artikel tentang kafein
yang terkandung dalam kopi namun yang dalam dosis rendah dimana ini bisa mengurangi
rasa lelah dan membuat pikiran jadi lebih segar. Namun, konsumsi kopi dalam
jumlah besar berpengaruh tidak baik bagi kesehatan.
Masalah-masalah
di atas menyebabkan munculnya berbagai usaha teknologis untuk menurunkan kadar
kafein pada kopi. Kopi rendah kafein (decaffeined
coffee) telah diproduksi dan dimanfaatkan oleh 8-10% Negara
penghasil dan pengekspor kopi, terutama Jerman, Belgia, Italia, Inggris,
Brazilia, Spanyol, Australia, El Salvador dan Amerika Serikat. Sedangkan di
pasaran Indonesia, kopi rendah kafein masih diimpor dari Amerika Serikat,
Australia dan Singapura.
Bagaimana Proses
Dekafeinasi
Sis
and Bro, perlu diketahui bahwa kadar Kafein dalam biji kopi adalah 0,2-2,2%,
berbeda-beda menurut jenis kopinya. MIsal kadar kafein pada kopi robusta
1,5-2,5%, kopi arabika 1,0-1,2%, kopi leberia 1,4-1,6%.
Hal
yang penting dalam pembuatan kopi dekafein adalah kelarutan kafein dalam suatu
pelarutan dan jenis pelarut yang digunakan. Karena pada prinsipnya, pembuatan
kopi dekafein ialah melarutkan kafein dengan suatu pelarut tertentu, kemudian kopi
yang telah dilarutkan kafeinnya dikeringkan dan digiling.
Pada
suhu 25 C, kafein larut dalam campuran 45,6 bagian air, yang kelarutannya
meningkat dengan makin tingginya suhu air . Misalnya pada suhu 25 C
kelarutannya 2,13 gram kafein/100 gram air, sedangkan pada suhu 100 C
kelarutannya 50g kafein/100g air. Namun, air terutama air panas, tidak dapat
digunakan sebagai pelarut kafein pada proses dekafeinasi yang diinginkan,
karena penggunaan pelarut air panas akan menghilangkan flavor kopi dari kopi dekafein
yang dihasilkan.
Pelarut
yang dapat digunakan untuk membuat kopi dekafein adalah trikloroetil,
dikloroetil, atau diklorometan. Ketiga pelarut tersebut dapat mengekstrak
kafein dengan baik, tidak meninggalkan residu (karena menguap pada waktu
dikeringkan), dapat didaur ulang dan tidak mengubah cita rasa kopi.
Salah
satu metode sederhana dalam pembuatan kopi rendah kafein, ialah sbb :
1.
Kopi
yang digunakan adalah kopi beras dengan kadar air 10-15%,
2.
Mula-mula
kopi dihancurkan dengan “Hammer Mill” atau alat penggiling lain sehingga lolos
ayakan 40 mesh.
3.
Grip
kopi tersebut kemudian dinaikkan kadar airnya menjadi 40-50% dengan menggunakan
uap panas basah pada suhu sekitar 100 C, selanjutnya dilakukan ekstraksi
(dengan pengadukan) dengan menggunakan pelarut sebanyak 5 kali berat biji
kopi.
4.
Ekstraksi
dilakukan selama 15jam, pada suhu 32 C,
5.
Kopi
yang telah diekstrak kafeinnya kemudian diangkat dan sisa pelarut dihilangkan
dengan pengeringan pada suhu 105 C.
6.
Kopi
kemudian dikeringkan sampai kadar air 10%, disangrai dan digiling halus.
Dengan
proses di atas, kadar kafein dalam kopi yang awalnya sekitar 1% dapat dikurangi
menjadi sekitar 0,19-0,31%. Kadar kafein dapat terus diperkecil dengan
memperlama waktu ekstraksi. Diantara ketiga jenis pelarut tersebut di atas,
diklorometan merupakan pelarut yang paling besar kemampuannya mengekstraksi
kafein, sedangkan kedua pelarut yang lain memiliki kemampuan yang sama.
Nah
Sis and Bro, kesimpulan dari hasil penelitian, proses dekafeinasi dengan metode
di atas tidak mempengaruhi rasa ataupun aroma seduhan kopi. Menurut penelitian
tersebut dilaporkan bahwa rasa dan aroma khas pada kopi disebabkan adanya
proses penyangraian, yang menimbulkan perubahan fisik dan kimiawi dalam biji
kopi. Sehingga pengaruh kadar kafein kecil/tidak nyata pada rasa dan
aroma kopi.
Sekian dan Salam hangat Kopi Banaran….!===============================================
Silahkan belanja produk kami :
No comments:
Post a Comment