Seorang
pengusaha sudah punya website e-commerce namun merasa berat dan susah payah
dalam menyakinkan calon pembeli agar terjadi penjualan (closing sales) melalui
sistem website nya yang sudah canggih.
Pengusaha
tersebut juga memanfaatkan website marketplace (seperti tokopedia dan lazada)
untuk penetrasi penjualan produknya.
Lambat
laun dalam hitungan tahun, pengusaha tersebut membandingkan efektifitas dan
total omzet penjualan antara website nya sendiri dengan website marketplace
tersebut. Pengusaha itu merasakan penjualan melalui website nya sendiri
menurun, sedangkan marketplace cenderung naik. Adakah yang salah pada website
nya? Apakah Anda mengalaminya juga?
Coba
evaluasi kembali strategi Anda dengan memastikan website tersebut mempunyai
hal-hal seperti dibawah ini:
1.
Menu navigasi
yang mudah (User Friendly).
Tren desain website e-commerce saat ini adalah bersih, rapi,
cenderung kaku, menu navigasi yang mencolok, topik menu ramping dan cenderung
to the point. Kelihatan tombol untuk detail, beli, belanja lagi, dll. Coba
lihat website e-commerce besar seperti zalora, traveloka, dll. To the point
kan?
2.
Design Website
Harus Responsive.
Responsive adalah kemampuan sebuah website untuk
menyesuaikan tampilan nya di berbagai alat, yaitu smartphone, tablet, dan
laptop. Ingat bahwa mayoritas masyarakat habiskan waktu online nya menggunakan
smartphone. Coba gunakan smartphone 5 inch dan buka website Anda, bandingkan
dengan web lain yang terkenal. Kalau tampilan website Anda kecil, artinya belum
responsive. Segera tambahkan design yang responsive.
3.
Jelaskan Cara
Order dan Metode Pembayaran.
Panduan cara melakukan order akan mempermudah calon pembeli
memahami sistem website Anda. Bila perlu jelaskan menggunakan gambar, alur
proses pembelian hingga produk itu terkirim ke pembeli. Jelaskan cara
pembayarannya dan tampilkan bank yang Anda gunakan.
4.
Sajikan
Informasi Secara Detail.
Berikan informasi detail produk Anda. Bila perlu 1 produk
mempunyai banyak foto yang tampak dari samping kiri, kanan, atas atau close up
nya. Deskripsikan sebanyak mungkin sehingga calon pembeli tidak perlu tanya
kembali. Ini yang terjadi di website marketplace yang sajikan data produk lebih
banyak dan detail.
5.
Testimonial
atau Daftar Pelanggan.
Website marketplace menggelontorkan dana besar untuk iklan
di TV, media cetak atau elektronik. Iklan ini lebih kuat berikan efek keyakinan
di mata calon pembeli. Untuk website Anda, rajinlah sediakan formulir
testimonial ataupun minta testimonial dari pelanggan serta tampilkan di website
agar dibaca oleh calon pembeli. Ini salah satu upaya meyakinkan calon pelanggan
karena sudah ada yang duluan transaksi melalui website Anda.
6.
Eksistensi
Diri.
Website marketplace mempunyai badan hukum, kantor, team
kerja yang jelas, prestasi dan publikasi yang nyata. Maka lengkapi website Anda
dengan menampilkan legalitas hukum seperti dokumen SIUP, TDP, NPWP dll.
Tampilkan juga foto toko, team, proses produksi di website, menandakan Anda ada
dan nyata. Beritakan juga prestasi bisnis Anda, semisal pernah dapat
sertifikasi dari pemerintah atau institusi lain, pernah diliput oleh media ini
dan itu.
7.
Update dan
Aktif di Media Sosial.
Lengkapi website Anda dengan artikel-artikel yang bermanfaat
bagi calon pembeli. Menulislah di website Anda seputar manfaat produk, motivasi
berbagi informasi seputar bisnis Anda. Update kegiatan Anda di website itu dan
unggah ke media sosial juga. Beritakan kepada masyarakat bahwa Anda selalu ada.
8.
Customer
Service dan Technical Support selalu siaga.
Website marketplace pun melengkapi diri dengan kegiatan
diskusi produk. Maka lengkapi pula website Anda dengan fasilitas chat ataupun
komentar agar terjadi diskusi interaktif antara calon pelanggan dengan Anda.
Ramah dan selalu cerdas di mata calon pelanggan. Kegiatan berdiskusi adalah
wajib hukumnya. Jika Anda ketus dengan pelanggan, maka Anda akan dibenci. Jika
Anda ramah, maka Anda akan disayang dan terjadi closing sales.
9.
Minta Feedback
(ke Pelanggan atau Masyarakat).
Jangan hanya minta pendapat yang bagus-bagus saja ke
pelanggan. Mintalah pendapat berupa kritik dan saran agar bisa membangun.
Beberkan ketidaksempurnaan itu agar menjadi perbaikan produk dan layanan bagi
kesempurnaan website dan bisnis Anda.
10. Lakukan Evaluasi.
Jangan berdiam diri dan puas dengan keadaan Anda. Teruslah
menggelar evaluasi secara berkala antara Anda dan team. Bisa juga antara Anda
dan masyarakat. Berbincang dan berdiskusilah agar menemukan solusi bagi
kesempurnaan website dan bisnis Anda.
11. Iklan.
Teruslah melakukan iklan baik itu online maupun offline yang
mengarahkan traffic ke website Anda. Para ahli bisnis bilang, satu pertiga keuangan
perusahaan itu harus habis untuk iklan.
Tren yang berkembang saat ini adalah melakukan
bisnis dengan pola pemasaran di berbagai kanal. Baik itu kanal marketplace,
media sosial, dan melalui website sendiri. Bagaimanapun kejadiannya, jangan
mematikan website Anda karena tetaplah web itu sebagai identitas dan profil
usaha. Tetaplah memperhatikan hal diatas agar porsi omzet melalui website Anda
jadi makin besar.
===============================================
Silahkan belanja produk kami :
No comments:
Post a Comment