Sis and Bro
sebenarnya istilah "cengeng" bukan saja ditujukan kepada anak kecil
yang suka menangis. Rupanya istilah cengeng masih sering dijumpai untuk usia
orang dewasa. Meskipun bentuknya berbeda, bukan lagi dalam bentuk tangisan. Tapi dalam bentuk keluhan.
Ada sebuah cerita
yang mungkin bisa menginspirasi kita..
Suatu hari ada
seorang nenek tua berjalan tertatih menaiki bukit sambil memanggul barang
bawaan.
Melintaslah seorang
pemuda, yang masih kekar hendak menuju arah yang sama, keatas bukit.
Karena langkah si
nenek lambat, akhirnya si pemuda menawarkan bantuan untuk memanggul
barang bawaannya.
Pemuda: "Nek, biar aku bantu bawa yaa"
Nenek: "Terima kasih nak, siapa namamu dan hendak
kemana?"
Pemuda: "Nama
saya Darto Nek... Saya ingin keatas bukit mengambil buah pisang, untuk
kemudian saya jual ke pasar. Butuh biaya untuk pengobatan ibu saya Nek"
Nenek: "Memangnya kenapa ibumu?"
Pemuda: "Sudah
1 tahun ibu saya lumpuh, dan saya perlu biaya untuk berobat"
Mendengar cerita
pemuda tersebut, si Nenek menghentikan langkah sejenak sambil bersandar di
bebatuan.
Nenek: "Nak,
coba kau buka isi keranjang yang dipanggulmu itu"
Lalu si Pemuda tadi
membuka tutup keranjang yang dipanggulnya, dan betapa terkejutnya dia. Karena
isi di dalamnya adalah butiran mutiara.
Pemuda: "Wow...
banyak sekali nek, mutiara ini dapat dari mana?"
Nenek: "Aku
akan ceritakan padamu setelah sampai di gubuk saya disana" sambil menunjuk
keatas yang jaraknya tidak jauh lagi.
Lalu si nenek
melanjutkan perjalanan dan si pemuda tadi mempercepat langkahnya, berharap
segera sampai dan mendengarkan ceritanya.
Sambil berjalan,
rupanya terbesit dalam hati si Pemuda untuk meminta saja barang dua bongkah
berlian tadi. Dalam hatinya, pasti si Nenek berkenan. Karena toh masih banyak
berlian miliknya di dalam keranjang.
Akhirnya sampailah
di gubuk tua tempat si Nenek tinggal. Si pemuda semakin terkejut ketika melihat
didalam gubuk tersebut ada banyak sekali mutiara dan berlian.
Nenek: "Simpan
keranjangnya disana nak, dan ini minumlah air putih ini. Maaf nenek tidak punya
makanan untuk kamu"
Pemuda: "Tidak
apa-apa nek, seSis and Broinya nenek memberi saya dua butir saja salah satu
mutiara ini saya sudah sangat senang sekali nek"
Nenek: "Kenapa
cuma dua? Saya masih punya banyak... Bawalah semua mutiara yang ada di dalam
keranjang itu"
Pemuda: "Serius
nek?? Itu semuanya buat saya???" Dengan nada setengah berteriak karena
terkejut.
Nenek: "Ya,
bawalah. Jual dan gunakan uangnya untuk membawa ibumu berobat"
Bukan main senangnya
Pemuda tadi, dan dengan bergegas dia kembali turun bukit menuju rumahnya.
Bermaksud memberi kabar bahagia kepada ibunya yang sedang sakit.
Setelah itu dia
bergegas ke pasar, menjual semua mutiaranya. Hasilnya luar biasa, dia
mendapatkan banyak uang dalam waktu instant. Bukan saja cukup untuk berobat
ibunya, tapi bisa untuk membangun rumah, dan membeli sawah. Hingga meminang
sang wanita pujaan hati dan menikahinya.
Berselang 3 bulan
lamanya, si pemuda menikmati hidup mewah yang diperolehnya secara instant.
Hingga tak sadar uangnya semakin menipis dan hampir habis. Sawah yang dibelinya
sudah dijual untuk kebutuhan hidup.
Hingga uangnya benar-benar hampir habis, barulah teringat
kembali si pemuda dengan si nenek pemberinya mutiara. Dia kembali naik ke bukit
untuk menemui si nenek hendak meminta lagi...
Namun... sesampainya
di gubuk si nenek. Dia tidak menemukan apapun, pintu gubuk terbuka. Dan
didalamnya sudah tidak ada mutiara yang tempo hari diliatnya bertumpuk.
Ditatapnya lagi
setiap pojokan gubuk, berharap ada mutiara tertinggal. Namun semuanya sia-sia..
Si Nenek sudah tidak
tinggal di gubuk lagi..
Si Pemuda menyesal..
Mengapa saat bertemu dulu tidak bertanya kepada si Nenek, darimana mendapatkan
berlian itu. Padahal si Nenek sempat menawarkan ingin menceritakan kepadanya.
Namun karena nafsunya dan terlalu bahagia saat itu, dia lupa mendengarkan ceritanya.
Padahal andai dia mengetahui dari mana mutiara itu didapatkan
tentulah sekarang diapun bisa mencarinya sendiri.
Sis and Bro ....
Untuk itu mulailah tancapkan
mental pembelajar yang kuat dalam benak Sis and Bro. Jangan mendambakan
hasil instant. Apalagi bermimpi bisa menggandakan uang. Silahkan bertanya
proses, karena itu akan membuat kita jadi terus belajar. Bukan meminta
hasil..yang hanya membuat
mental kita menjadi "cengeng"..
Karena dalam
mengembangkan bisnis, patokan utamanya bukanlah seberapa banyak omset Sis and
Bro, melainkan sebarapa banyak Sis and Bro sudah berkembang dan bertumbuh
secara pengalaman.
Jangan cepat mengeluh, karena itu hanya akan membuat otak
kreatif Sis and Bro menjadi lumpuh.
Semakin Sis and Bro
banyak tahu, semakin mudah Sis and Bro berkembang. Omsetpun pasti akan
mengikuti dengan sendirinya. Yes! Sesuai dengan kompetensi diri Sis and Bro.
Belajar terus,
praktek terus.. Tidak ada seorangpun yang bisa menentukan kesuksesan Sis and
Bro kecuali diri Sis and Bro sendiri. Karena setiap orang sibuk dengan
memperjuangkan cita-citanya masing-masing...
Naaah..Sis and Bro sudah dapat ilmunya boleh dong membeli
produk Cafe Kindoyo dibawah ini, silahkan Telpon / WA / SMS ke 0812 2508 9203 atau bbm
57038980, atau bisa juga membeli langsung melalui lapak kami di Tokopedia, Elevenia, bukalapak maupun Toko One, melalui link berikut :
Kopi Banaran Gold Classic Blend Rp. 36.000
Beli Via :
Tokopedia
Bukalapak
Teh Hijau Pucuk Merah Rp. 25.000
Beli Via :
Tokopedia
Bukalapak
White Tea/ Teh Putih Rp. 50.000
Beli Via :
Tokopedia
BukalapakKopi Banaran Gold Classic Blend Rp. 36.000
Beli Via :
Tokopedia
Bukalapak
Teh Hijau Pucuk Merah Rp. 25.000
Beli Via :
Tokopedia
Bukalapak
White Tea/ Teh Putih Rp. 50.000
Beli Via :
Tokopedia
Kopi Banaran Premium Rp. 26.000 isi 120 gram
Beli Via :
Tokopedia
Elevenia
Bukalapak
Toko One
Kopi Banaran Special Rp. 26.000 isi 250 gram
Beli Via :
Tokopedia
Elevenia
Bukalapak
Toko One
Teh Serbuk Kaligua Rp. 8.000 isi 100 gram.
Beli Via :
Tokopedia
Bukalapak
Teh Celup Kaligua Rp. 8.000 isi 25 bag
Beli Via :
Tokopedia
Bukalapak
=========================================================================
No comments:
Post a Comment