Hosting Indonesia

Sunday 30 August 2015

Mengambil Rejeki Dari Tuhan


Alam semesta ini akan memberikan kemurahannya jika Sis and Bro benar-benar siap untuk menerimanya. Bukankah Tuhan telah menyempurnakan nikmatnya kepada manusia? Tinggal manusia itu apakah mau mengambilnya atau tidak. Bagaimana cara mengambil nikmat Tuhan yang Maha Luas itu?

Ya, berusaha sungguh-sungguh dan terus memberikan nilai tambah bagi kesejahteraan dan kemakmuran diatas dunia ini. Orang-orang serakah dan tamak adalah penyebab bencana, sedangkan orang-orang kaya yang selalu memberikan nilai tambah kepada orang banyak adalah wakil Tuhan yang akan terus memelihara bumi agar tidak binasa. Selalu ada penyeimbang antara kedermawanan dan keserakahan sehingga kehidupan masih tetap bisa berlanjut.

Ambilah rejeki dari samudra nikmat Tuhan itu. Ambilah sesanggup Sis and Bro mengeruknya. Banyak sedikitnya tergantung dengan apa Sis and Bro menimbanya. Kalau ingin kaya, ambilah dengan ember yang besar bukan dengan sendok teh. Orang miskin mengambil rejeki Tuhan hanya dengan sendok  teh. Ya dapatnya juga sedikit.

Ember atau sendok teh itulah pikiran kita. Pikiran Sis and Bro bisa mengolah apa saja yang ada dibawah kolong langit ini menjadi uang.

Kalau pikiran Sis and Bro terbatas, apa yang ada pada tangan Sis and Bro saat ini berarti Sis and Bro mengambilnya cuma sesendok teh, yang hanya muat untuk mulut Sis and Bro sendiri. Sedangkan, yang mengambil dengan ember, apalagi ember besar tentu akan mendapatkan lebih banyak lagi. Mereka bisa membaginya dengan orang-orang yang ada disekitarnya.

Maaf bagi Sis and Bro yang sudah lama menikah namun belum dikaruniai anak bisa klik disini

Banyak sedikitnya kekayaan yang dikumpulkan seseorang sangat tegantung bagaimana pikirannya bekerja untuk mengumpulkan kekayaan tersebut. Kalau Sis and Bro benar-benar ingin lebih kaya atau menjadi sangat kaya, ambilah rejeki Tuhan itu dengan kontainer atau pasanglah pipa sampai ketengah sana, lalu sedot sebanyak-banyaknya. Tapi, jangan serakah. Rejeki Tuhan itu tidak akan pernah habis-habisnya kalu diiringi dengan nilai tambah yang dapat menyejahterakan banyak orang dan memakmurkan kehidupan di muka bumi ini.

Dengan kelimpahan alam semesta dari kemahamurahan Tuhan, siapapun sebenarnya lebih sangat pantas untuk hidup kaya dari pada miskin. Namun, kenyataannya lebih banyak orang miskin dari orang-orangyang sangat kaya. Sebenarnya, ada satu kesalahan fatal dalam menangguk kelimpahan rejeki Tuhan. Sistem kapitalis telah menyebabkan ketimpangan kekayaan antara negara maju dengan bangsa-bangsa dunia ketiga.

Baca Juga Artikel lain : Memanfaatkan Hobi menjadi Mesin Uang

Bayangkan, kekayaan 200 orang terkaya di planet ini sebanding dengan apa yang dimiliki oleh 2 milyar orang-orang paling miskin dunia. Sungguh, keserakahan yang telah menyebabkan kemiskinan dan kemelaratan bagi ratusan juta manusia yang kurang beruntung.

Kalau Sis and Bro kaya, janganlah serakah. Bagikan kekayaan Sis and Bro itu agar keseimbangan alam terjaga. Karena itu, Sis and Bro harus kaya, baru bisa berbagi dengan orang-orang lain yang masih terjebak dalam kubangan kemiskinan. Ketika Sis and Bro membagikan sebagian dari kekayaan yang Sis and Bro miliki, sebenarnya Sis and Bro sedang melatih diri Sis and Bro untuk merasa berkelimpahan. Hanya orang-orang yang berkelimpahan yang akan mau berbagi dengan orang lain, sedangkan orang yang bakhil alias kikir plus pelit adalah mereka yang selalu merasa kurang, walaupun kekayaannya menumpuk sampai ke langit. Orang seperti ini sejatinya adalah orang yang paling miskin dan terus menumpuk - numpuk kekayaan.

Sungguh negara kita ini telah dilimpahi kekayaan yang teramat besar. Tapi sayangnya, separuh penduduknya berada digaris kemiskinan. Pasti telah terjadi kesalahan besar. Dan, jika makin banyak orang kaya yang berhati malaikat, sangat mungkin akan mampu mengangkat keterpurukan saudara-saudara kita yang kurang beruntung itu. Kami doakan Sis and Bro dan saya masuk kedalam golongan orang-orang kaya yang berhati malaikat yang peduli pada sesama. Amin.

Ada satu enterpreneur muda di negara ini yang tahu betul bagaimana kelimpahan yang ada di alam semesta ini  menjadikannya sebagai peluang bisnis yang sangat menjanjikan. Dia mendirikan sebuah perusahaan dibidang online marketing konsulting. Namanya "Virus" didirikan pada tahun 2006 olehnya dan suaminya. Dalam waktu tiga tahun, perusahaan tersebut berhasil melakukan lompatan besar dalam bisnis dan telah menghandle lebih dari 10 klien ternama, seperti Hawlett Packard, Toyota, Auto 2000, Telkom, XL, Smart Telko, Lippo Group, Tupper Ware dan Sosro. Kini, "Virus" merajai jasa layanan konsultasi internet marketing yang tentu saja mendatangkan keuntungan berlipat bagi si Enterpreneur tersebut. Mereka berani mengambil peluang dari kelimpahan alam semesta walau sebelumnya mereka telah mapan bekerja diperusahaan iklan asing dengan fasilitas dan gaji besar.

Nyatanya, siapa saja yang yakin bahwa alam semesta mendukung mereka untuk sukses dan menjadi jauh lebih kaya dari sebelumnya, mereka akan mendapatkan kebenaran seperti apa yang mereka inginkan itu. Demikian juga yang diyakini seorang mahasiswi Universitas Bina Nusantara Jakarta yang menekuni usaha sepatu, baju dan tas lukis dengan merk usaha "Spotlight" bersama saudara perempuannya . Kini, usahanya itu terus berkembang di tengah persaingan produk serupa. Mereka yakin masih ada porsi kue dari Tuhan yang masih mereka nikmati. 

Yang terbaru mungkin Kisah Kuli Panggul Raup Ribuan Dolar dari Aplikasi Android. Henry Jufri, kuli panggul asal Makassar, menjadi bahan obrolan netizen sepekan belakangan. Sebabnya, pria 32 tahun ini berhasil mendapat penghasilan dari Google Play sebanyak US$ 1.200 atau Rp 16 juta dari aplikasi game yang ia ciptakan. Namun begitu, Henry tetap rendah hati dan masih menekuni pekerjaannya sebagai kuli di Pelabuhan Makassar. Ia tetap memikul barang penumpang yang beratnya ratusan kilogram.
Dan masih banyak contoh lagi yang lainnya.

So...Apakah Sis and Bro akan tetap berpangku tangan saja dan tetap mempertahankan pendapat kaku itu, "Bagianku sudah dijatahkan oleh Tuhan, jadi buat apa aku harus capek-capek bekerja? Atau mungkin Sis and Bro sudah merasa bekerja keras dari pagi hingga larut malam selama bertahun-tahun tidak menunjukkan hasil? Bekerjalah secara cerdas, jangan hanya bekerja keras saja.
Segeralah ambil rejeki Tuhan dengan kontainer atau pasanglah pipa sampai ketengah sana, lalu sedot sebanyak-banyaknya. Tapi, jangan serakah. Ok..!

Cukup sekian semoga bisa menginspirasi dan salam hangat Kopi Banaran...!

No comments:

Post a Comment